Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pemanfaatan Media Sosial Untuk Pembelajaran

Penggunaan media sosial yang sangat masif saat ini ikut memengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan sikap positif diantaranya kemudahan penerimaan dan penyampaian informasi serta memperoleh keuntungan sosial dan ekonomi. 

Media sosial memiliki banyak fungsi yang berbeda pada umumnya. Fungsi tersebut dibagi menjadi enam menurut (Manning, 2014).

Pertama, media sosial memungkinkan orang membentuk identitas diri. Pengguna melengkapi identitasnya ke dalam profil, mengunjungi, dan berinteraksi berdasarkan citra dirinya di dunia digital.

Kedua, media sosial memungkinkan pengguna berinteraksi dengan cara berbeda. Maksudnya pengguna berinteraksi sesuai fitur dan ciri khas media sosial yang digunakan. Seperti Instagram dengan tombol like, twitter dengan retweet, youtube dengan tombol subscribe, TikTok dengan rekomendasi video di FYP (for your page), dan snapchat dengan filter augmented reality-nya.

Ketiga, media sosial memungkinkan orang untuk melakukan pekerjaan. Pengguna biasanya menjadikan sosial media sebagai pekerjaan tetap atau sampingan, seperti blogger, influencer, pengelola komunitas, kreator konten, penulis naskah periklanan, penulis konten, dan spesialis media sosial. Di sisi lain, pengguna umum berinteraksi dengan rekan kerja melalui situs media sosial.

Keempat, media sosial memungkinkan orang untuk mendapatkan informasi atau berbagi ide. Informasi dapat berkisar dari kampanye politik, isu-isu lokal,  bantuan bencana hingga praktik baik pembelajaran. 

Kelima, media sosial memungkinkan orang berbagi informasi, orang juga dapat menawarkan pendapat atau mempertimbangkan pendapat orang lain melalui media sosial. Akhirnya, individu dapat menemukan berbagai macam sudut pandang melalui media sosial.

Keenam, media sosial memungkinkan orang untuk menemukan hiburan. Media sosial berbasis gambar meme di instagram dan facebook atau video seperti Youtube dan TikTok dapat menjadi alternatif hiburan yang dapat diakses secara instan oleh pengguna.

Strategi Pemanfaatan Media Sosial Untuk Pembelajaran

Di era digital ini, terutama selama pandemi COVID-19, media sosial menjadi alat yang sangat penting untuk pembelajaran. Selain memahami karakteristik media sosial, Bapak/Ibu juga perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut saat memanfaatkannya: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran yang mendukung tujuan tersebut, dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut (Wildan, 2016). Dengan menggunakan media sosial untuk pembelajaran dan menerapkan strategi yang tepat, diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

Penerapan Pemanfaatan Media Sosial 

Penerapan pemanfaatan media sosial dalam pembelajaran telah menjadi sebuah inovasi yang signifikan dalam dunia pendidikan. Dengan kemajuan teknologi dan semakin meluasnya penggunaan media sosial, para pendidik kini memiliki kesempatan untuk memanfaatkan platform ini sebagai sarana efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Melalui media sosial, pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara peserta didik, serta memberikan akses yang lebih mudah dan fleksibel bagi para pelajar.

Pertama penetapan tujuan/capaian pembelajaran peserta didik dapat membedakan fakta atau opini dalam sebuah teks dengan tepat. Kedua, pemilihan materi dari youtube Televisi Edukasi yang sesuai dengan capaian/tujuan pembelajaran kelas  XII MIPA 1 pelajaran Bahasa Indonesia. Ketiga, Video ini digunakan dalam pembelajaran mode sinkron di kelas daring (kelas digital) atau luring (kelas konvensional tata). Keempat, penggunaan video terdapat dalam urutan langka di tengah pembelajaran yang berisi tentang materi (tujuan/capaian pembelajaran).

Pertama penetapan tujuan/capaian pembelajaran peserta didik dapat menyebutkan ciri khas masing-masing planet di Tata Surya. Kedua, pemilihan materi dari Reels Instagram yang sesuai dengan capaian/tujuan pembelajaran kelas  VI untuk muatan pelajaran IPA. Ketiga, video ini digunakan dalam pembelajaran mode sinkron di kelas daring (kelas digital) atau luring (kelas konvensional tata). Keempat, penggunaan video terdapat dalam urutan langkah di tengah pembelajaran yang berisi tentang materi (tujuan/capaian pembelajaran).